Sabtu, 29 Oktober 2016

SWAMEDIKASI


 SWAMEDIKASI

mendengar kata SWAMEDIKASI , bagi orang awam pasti banyak yang tidak tahu artinya

tetapi bagi seseorang yang bergelut di dunia kesehatan pastilah tau apa itu swamedikasi
naahh , bagi yang blum tau dan tertarik untuk membahasnya , simak artikel berikut yaah
Hasil gambar untuk swamedikasi

Swamedikasi, atau pengobatan sendiri adalah perilaku untuk mengatasi sakit ringan sebelum mencari pertolongan ke petugas atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 60% dari anggota masyarakat melakukan swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan obat modern.
Swamedikasi adalah Pengobatan diri sendiri yaitu penggunaan obat-obatan atau menenangkan diri bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan atau nyata. Pengobatan diri sendiri sering disebut dalam konteks orang mengobati diri sendiri, untuk meringankan penderitaan mereka sendiri atau sakit. Dasar hukumnya permekes No.919/MENKES/PER/X/1993, secara sederhana swamedikasi adalah upaya seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Namun bukan berarti asal mengobati, justru pasien harus mencari informasi obat yang sesuai dengan penyakitnya dan apoteker-lah yang bisa berperan di sini. Apoteker bisa memberikan informasi obat yang objektif dan rasional. Swamedikasi boleh dilakukan untuk kondisi penyakit yang ringan, umum dan tidak akut. Setidaknya ada lima komponen informasi yang yang diperlukan untuk swamedikasi yang tepat menggunakan obat modern, yaitu pengetahuan tentang kandungan aktif obat (isinya apa?), indikasi (untuk mengobati apa?), dosage (seberapa banyak? seberapa sering?), effek samping, dan kontra indikasi (siapa/ kondisi apa yang tidak boleh minum obat itu?).
Kriteria obat yang digunakan
Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep:
1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
2. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
4. Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
5. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia
6. Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri
Jenis obat yang digunakan
1. Tanpa resep dokter :
- obat bebas tak terbatas : tanda lingkaran hitam, dasar hijau
- obat bebas terbatas : tanda lingkaran hitam, dasar biru
2. Obat Wajib Apotek (OWA) Merupakan obat keras tanpa resep dokter, tanda: lingkaran hitam, dasar merah
3. suplemen makanan
Seseorang melakukan swamedikasi karena:
§ Berdasar pengalamannya atau keluarga
§ Menggunakan sisa obat orang lain
§ Menggunakan kopi resep
§ Menggunakan obat OTR dari apotek atau toko obat
Syarat suatu obat swamedikasi :
§ Obat harus aman,kualitas dan efektif,
§ Obat yang digunakan harus punya indikasi, dosis, bentuk sediaan yang tepat,
§ Obat yang diserahkan harus disertai informasi yang jelas dan lengkap.
Faktor yang menyebabkan meningkatnya swamedikasi :
§ Perkembangan teknologi farmasi yang inovatif
§ Jenis atau merek obat yang beredar telah diketahui atau dikenal masyarakat luas
§ Berubahnya peraturan tentang obat atau farmasi
§ Kesadaran masyarakat akan pentingnya arti sehat
§ Pengaruh informasi atau iklan
§ Kemudahan mendapatkan obat
§ Mahalnya biaya kesehatan
Dampak positifnya :
§ Pencegahan maupun pengobatan yang lebih dini
§ Biaya yang lebih terjangkau dan cepat
Dampak negatifnya :
§ Pengobatan yg kurang rasional
Hal-hal yang harus diketahui sebelum melakukan pengobatan sendiri :
§ Apakah masalah kesehatan anda memerlukan pemeriksaan dokter .
§ Apakah anda memerlukan Obat .
§ Konsultasikan dgn Apoteker tentang obat yg dpt diperoleh tanpa resep dokter, untuk mengatasi masalah kesehatan anda.
Aturan pemakaiannya, perlu diperhatikan :
§ Bagaimana cara memakainya
§ Berapa jumlah yang digunakan sekali pakai
§ Berapa kali sehari
§ Berapa lama pemakaiannya
§ Waktu pemakaian
Manfaat
Swamedikasi bermanfaat dalam pengobatan penyakit atau nyeri ringan, hanya jika dilakukan dengan benar dan rasional, berdasarkan pengetahuan yang cukup tentang obat yang digunakan dan kemampuan nengenali penyakit atau gejala yang timbul. Swamedikasi secara serampangan bukan hanya suatu pemborosan, namun juga berbahaya.

Jumat, 30 September 2016

KAMUS FARMASI



Hasil gambar untuk FARMASI
Beberapa istilah dalam FARMAKOLOGI

Abses : Pengumpulan nanah dalam rongga yang terbentuk akibat kerusakan jaringan.
Anoreksia : Hilangnya atau berkurangnya nafsu makan.
Ansietas : Cemas,resah,rasa cemas yang berlebihan tidak sesuai dengan realitas.
Agranulositosis : Jumlah leukosit kurang dari 500 mm3 dengan gejala luka infeksi pada tekak, traktus intestinal dan kulit.
Artritis : Radang sendi terutama pada rheumatik
Arthritis rheumatoid : Radang sendi menyerupai rheumatik
Amenoroe : Tidak ada menstruasi
Anuria : Tidak terjadi eksin urin
Agranulositosis : Defisiensi parah atau tidak ada granulosit
Akromegali : Pembesaran disebabkan sekresi berlebihan somatotropin
Alkalosis : Peningkatan PH darah di atas 7,43
Atonia : Relaksasi otot
Ataksia : Gangguan koordinasi gerakan
Asites : Penimbunan cairan dalam rongga perut
Asidosis : Penurunan pH darah dibawah 7,37
 
Biopsi : Pengambilan jaringan dari mahluk hidup untuk pemeriksaan mikroskopik
Bronkitis : Radang bronkus/saluran napas

Depresi : Gangguan jiwa yang ditandai rasa yang abnormal
Dermatitis : Radang kulit
Delirium : Berubahnya kesadaran secara patologis diikiuti amnesia,disorientasi,bingung,delusi. Halusinasi, ide gila diikuti gejala fisik ikutan seperti tremor,demam dan berkeringat.
Diskenesi : Hilangnya fungsi moto
Dermatosis : Penyakit kulit
Difteri : Penyakit oleh toksin corine bacterium diphteriae dengan gejala merah seluruh faring dan timbunan fibrin.
Dismenore : Menstruasi yang disertai dengan rasa sakit
Dispepsia : Gangguan pencernaan
Dispnea : Semua gangguan pernafasan

Emfisema : Penimbunan udara dalam jaringan
Endometriosis : Adanya jaringan endometrium pada lokasi abnormal
Ensefalitis : Radang otak
Erythema : Warna merah pada kulit yang disebabkan vasodilatasi dan otot, nefritis, perikarditis, dan berbagai perubahan kulit biasanya mematikan.

Fagositosis : Pengambilan benda asing dalam sel
Flatulensi : Terbentuknya banyak gas dalam usus
Fotofobia : Takut cahaya

Glaukoma : Penyakit yang ditandai dengan tingginya tekanan intra okuler mata

Hiperurisemia : Keadaan dimana kadar asam urat darah meningkat diatas 6mg %
Hematuria : Ekskresi sel darah merah melalui urin
Hemodialisa : Ginjal buatan, cara untuk mengeliminasi zat-zat penting dalam urine
Hemoragik : Mengakibatkan pendarahan/terjadi pendarahan
Herpes simplex : Pembentukan gelembung berkelompok berisi air akibat virus herpes biasanya terjadi pada bibir atau bagian tubuh lain
Herpes Zooster : Pembentukan gelembung berkelompok berisi air akibat virus zooster pada daerah kulit bagian perut, punggung diikuti dengan neuralgia
Hiperglikemia : Naiknya kandungan glukosa dalam serum ( lebih dari 120mg/100ml)
Hipoglikemia : Berkurangnya kandungan glukosa dalam serum (70mg/100ml)

Idioptik : Terjadi dengan sendirinya tanpa penyebab yang jelas
Ikterus : Sakit kuning, kulit berwarna kuning akibat masuknya empedu terutama bilirubin ke dalam darah
Ileus : penyumbatan usus

Karditis : Radang jantung
Karsinoma : Tumor epitel ganas
Keloid : Pembentukan bekas luka menonjol yang berlebihan
Keratitis : Radang kornea mata
Kiste : Rongga beruang satu yang penuh berisi cairan
Klonik : Kejang
Kolik : Kejang pada daerah yang berbentuk rongga seperti usus, saluran empedu, kerongkongan dan lain-lain.
Kolitis : Radang usus besar

Laktasi : produksi susu pada kelenjar payudara wanita setelah melahirkan
Lesi : Luka atau gangguan
Letal : mematikan
Lupus : Anjung hutan (latin), kelainan kulit atau selaput lendir yang menyerupai bekas cakaran anjing
Lupus erimatosus : Penyakit autoimun diawali dengan demam tinggi, nyeri pada sendi

Malignan : Ganas
Meningitis : Radang selaput otak
Menopause : Berhentinya menstruasi
Midriasis : Dilatasi pupil
Miosis : Penciutan pupil
Miopati : Penyakit otot
Myastenia gravis : Meningkatnya kelelahan otot serat lintang akibat gangguan penghantaran rangsang neuromuskolor terjadi terutama pada otot bicara mengunyah dan menelan

Nefritis : Radang ginjal
Nefrotoksis : Merusak ginjal
Nekrosis : Kematian jaringan setempat
Neuritis : Radang syaraf

Oligouria : Berkurangnya ekskresi urin per hari menjadi 100-400/ml
Osteomielitis : Radang sum-sum tulang
Osteoporosis : Kurangnya jaringan tulang
Otitis media : Radang telinga tengah

Paralisis : Kelumpuhan total motorik
Pneumococcus : Diplococcus pneumoniae, bakteri berbentuk lonjong, berambut, gram positif, penyebab bronkitis, otitis media, meningitis,keratitis, konjungtivitis
Porfiria : Gangguan metabolisme pigmen pernafasan
Pruritus : Gatal
Pneumonia : Radang paru
Poliuria : Meningkatnya jumlah urin karena penyakit
Post partum : Setelah kelahiran
Proliferasi : Bertumbuh membelah dengan cepat
Proteinuria : Adanya protein dalam urin
Psikosis : Penyakit pikiran kejiwaan
Psoriasis : Jaringan kulit yang bersisik

Rhinitis : Radang hidung atau pilek
Ruam : Kelainan kulit yang mempunyai sifat tertentu

Sianosis : Pewarnaan kulit menjadi merah biru akibat kurangnya penjenuhan darah dengan oksigen, mudah terlihat pada bibir dan kuku jari
Sinus : Rongga/ruang atau saluran tempat nanah keluar
Sinusitis : Radang rongga paranasal
Sindrom : Kumpulan gejala
Sindrom gray : Kumpulan gejala yang terdiri dari muntah, sianosis yang pucat, perut bengkak,kolaps peredaran darah perifer yang berakhir dengan kematian terutama pada bayi prematur dan baru lahir.
Sindrom steven-johnson : Kumpulan gejala berupa keluhan pada angina dan menyerupai rematik.
Sindrom Chusing : Gejala yang timbul akibat kelebihan glukokortiroid dosis tinggi dalam waktu lama yang ditandai dengan muka bulan,gemuk, hipertoni, lemak otot, pertumbuhan terhambat.
Sirosis hepatic : Perubahan lanjut parenkim hati menjadi jaringan ikat
Skizofrenia : Istilah untuk sekelompok psikosis dengan berbagai gangguan kepribadian, cara berpikir, perasaan dan hubungannya dengan lingkungan.
Sputum : Dahak
Struma : Gondok, pembesaran kelenjar tiroid

Takikardia : Kontraksi jantung di atas 100/menit
Tonsil : Kelumpuhan jaringan limpa terutama di belakang mulut, amandel
Tonsilitis : Radang tonsil
Tonus : Tegangan
Trauma : Cedera fisik atau psikis berlebihan Na, misalnya pada gagal jantung
Tremor : Gemetar
Trombositopenia : Berkurangnya jumlah trombosit
Trombositosis : Bertambahnya jumlah trombosit dalam darah
Trombosis : Pembentukan trombus/bekuan darah
Trombolitik : Melarutkan bekuan darah
Udema : Penimbunan cairan tubuh akibat gangguan metabolisme elektrolit dan retensi
Urtika : Udema setempat berisi serum dan menonjol di atas permukaan kulit
Urtikaria : Biduran, keadaan disertai urtika yang gatal dan merah

KAMUS FARMASI


Hasil gambar untuk FARMASI
beberapa istilah didalam FARMAKOGNOSI
 
Amara                          : Menambah nafsu makan
Anhidrotika                 : Mengurangi keluarnya keringat
Analgetika                   : Mengurangi rasa nyeri
Antelmintika               : Membasmi cacing dari dalam tubuh manusia
Anti fungi                     : Membasmi jamur
Anti hipertensi            : Menurunkan tekanan darah
Anti piretika                : Menurunkan suhu badan
Anti Emetika               : Mencegah atau menghilangkan mual atau muntah
Anti diare                     : Menghentikan BAB yang bersifat diare
Anti Neuralgia             : Menghilangka rasa sakit /nyeri
Anti reumatika            : Menghilangkan sakit pada encok / rematik
Anti spasmodika     : Pereda / pelawan keadaan kejang pada tubuh (pereda kejang)
Anti septika                 : Membasmi kuman (desinfekta)
Antidotum                   : Penawar racun
Antitusif                       : Pereda batuk tidak berdahak
Anti diabetika              : Untuk mengobati kencing manis
Anti hemoroida           : Untuk mengobati wasir
Anti Iritansia               : Mencegah perangsangan pada kulit dan selaput lendir
Astringensia                : Menciutkan selaput lender atau pori / pengelat
Cardiaka                       : Untuk jantung
Cardiotonika                : Untuk penguat kerja jantung
Cholagoga                     : Membantu fungsi dari empedu
Dismenorrhoe              : Untuk menobati nyeri Haid 
Diaforetika                 : Memperbanyak keluarnya keringat / peluruh keringat
Digestiva                       : Merangsang pencernaan makanan
Diuretika                       : Melancarkan keluarnya air seni
Dilatator                        : Melebarkan pembuluh darah
Depuratif                      : Pembersih darah
Ekspektoransia            : Mengurangi batuk berdahak
Emenagoga                   : Memperbanyak keluarnya haid / peluruh haid
Emetika                        : Menyebabkan muntah          
Gonorrhoe                    : Kencing nanah
Hair tonic                      : Menguatkan atau menyuburkan rambut
Holitosis                        : Menyegarkan nafas
Hemostatika                 : Menghentikan pendarahan
Hipotiroidisme             : kekurangan aktivitas kelenjar gondok (Tiroksin)
Insektisida                   : Membasmi serangga
Konstipasi                    : Sembelit / Susah BAB
Karminativa                : Mengeluarkan angin dari dalam tubuh manusia
Laktagoga                    : Memperlancar ASI
Laktifuga                      : Menghentikan atau mengurangi ASI
Litotriptika                   : Menghancurkan batu pada kandung kemih
Laxantia/Laksativ      : Melancarkan BAB / Pencahar
Nephrolithiasis            : Penyakit kencing batu
Parkinson                     : Penyakit dengan cirri adanya tremor (getar) pada tangan dan kaki
Parkinsonisme             : Penyakit yang mirip Parkinson
Parasimpatolitik          : Pelawan efek perangsang saraf parasimpatik
Pertusis                         : Batuk rejan / batuk 100 hari
Roboransia/Tonikum  : Obat kuat
Sedativa                         : Obat penenang
Skabicida                       : Obat kudis
Skorbut                        : Sariawan, gusi berdarah karena kekurangngan Vit C
Stomakika                     : Memacu enzim-enzim pencernaan
Trikhomoniasis           : Penyakit kulit yang disebabkan jamur Trichofyton
                        

BELAJAR FARMAKOGNOSI




Farmakognosi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tanaman atau hewan yang dapat digunakan sebagai obat alami yang telah melewati berbagai macam uji seperti uji farmakodinamik, uji toksikologi dan uji biofarmasetika.
 
Bagi kalian yang saat ini lagi belajar FARMAOGNOSI saya bakal kasih info apa saja sih yang dipelajarin ???
langsung saja yaah disimaakk karna pelajaran ini tidak gampang , mohon diperhatikan dengan baik baik ya...

Hasil gambar untuk farmakognosi 
Berikut beberapa istilah yang sering dijumpai di pelajaran farmakognosi 
Simplisia : adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia nabati : adalah simplisia berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman : Adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi sel dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia hewani : adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
Simplisia mineral : adalah simplisia yang berupa mineral (pelikan) yang belum diolah atau dioleh dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Alkaloida : adalah suatu basa organik yang mengandung unsur Nitrogen (N) pada umumnya berasal dari tanaman , yang mempunyai efek fisiologis kuat/keras terhadap manusia.
Glikosida : adalah suatu zat yang oleh enzim tertentu akan terurai menjadi satu macam gula serta satu atau lebih bukan zat gula. Contohnya amigdalin, oleh enzim emulsin akan terurai menjadi glukosa + benzaldehida + asam sianida.
Enzim : Adalah suatu biokatalisator yaitu senyawa atau zat yang berfungsi mempercepat reaksi biokimia / metabolisme dalam tubuh organisme.
Vitamin : adalah suatu zat yang dalam jumlah sedikit sekali diperlukan oleh tubuh manusia untuk membentuk metabolisme tubuh. Tubuh manusia sendiri tidak dapat memproduksi vitamin.
Hormon : adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang mampengaruhi faal, tubuh dan mempengaruhi besar bentuk tubuh.
Pemerian : Adalah uraian tentang bentuk, bau, rasa, warna simplisia, jadi merupakan informasi yang diperlukan pada pengamatan terhadap simplisia nabati yang berupa bagian tanaman (kulit, daun, akar, dan sebagainya)

Dalam ketentuan umum Farmakope Indonesia disebutkan bahwa nama simplisia nabati ditulis dengan menyebutkan nama genus atau spesies nama tananman, diikuti nama bagian tanaman yang digunakan. Ketentuan ini tidak berlaku untuk simplisisa nabati yang diperoleh dari beberapa macam tanaman dan untuk eksudat nabati.
Contoh :

1. genus + nama bagian tanaman : Cinchonae Cortex, Digitalis Folium, Thymi Herba, Zingiberis Rhizoma.

2. Petunjuk spesies + nama bagian tanaman : Belladonnae Herba, Serpylli Herba.

3. Genus+petunjuk spesies+nama bagian tanaman : Capsici frutescentis Fructus.

Keterangan : Nama spesies terdiri dari genus + petunjuk spesies
Contoh :
Nama spesies     : Cinchona succirubra
Nama genus       : Cinchona

Petunjuk species : succirubra

 Tata nama latin tanaman
  1. Nama latin tananman terdidri dari 2 kata, kata pertama mennunjukan genus dan kata kedua menunjukan spesies, misalnya nama latin pada Oryza sativa, jadi Oryza adalah genusnya sedangkan sativa adalah spesiesnya. Huruf pertama dari genus ditulis dengan huruf besar dan huruf pertama dari petunjuk spesies ditulis dengan huruf kecil.
  2. Nama latin tananman tidak boleh lebih dari 2 perkataan, jika lebih dari 2 kata (3kata), 2 dari 3 kata tersebut harus digabungkan dengan tanda (-). Contoh : Hibiscus rosa – sinensis
  3. Kadang-kadang terjadi penggunan 1 nama latin terhadap 2 tanaman yang berbeda, hal ini disebut homonim dan keadaan ini terjadi sehingga ahli botani lain keliru menggunakan nama latin yang bersangkutan terhadap tanaman lain yang juga cocok dengan uraian morfologis tersebut.

 Bersabarlah dalam belajar farmakognosi ini , karna memang ini tidaklah mudah, semua perlu proses untuk menjadi hebat

sekian dari saya untuk artikel kali ini
mohon tinggalkan komentar untuk kritik dan saran agar saya menjadi lebih baik
tunggu artikelku sselanjutnya yaahh
terima kasihh